Thirty Five

1180 Words

Zahra memilin jemari. Ia merasa sangat malu- pada Brandon tentunya. Zahra tak pernah berpikir jika seumur hidupnya, ia akan ketahuan berbuat yang tidak-tidak. Terlebih dengan orang yang baru saja ia taksir. “Kalau gini nggak akan ada celah dong buah deketin Brandon,” harusnya Kahfi merasa gemas karena saat ini Zahra sedang mengerucut. Alih-alih mencium, laki-laki itu malah gatal ingin melayangkan tangan untuk memukul bibir monyong Zahra. “Angkat tangan!” perintah Kahfi dengan suara beratnya. Kali ini ia sedang mencoba menahan geram. Andai Zahra tak sedang sakit, pasti sudah Kahfi maki-maki tanpa ampun. ‘Beraninya kamu!,’ batin Kahfi. Zahra berdecak. Satu tangannya terangkat. “Kenapa ya tadi Brandon nggak mau bantuin pakein gue baju, Fi?!” Sabar- Kahfi mencoba mengatur nafasnya yang mula

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD