Fourty

1193 Words

 Brak!! Kahfi tertawa pelan. Ia menggelengkan kepala sembari menatap pintu kamar yang baru saja Zahra banting. Laki-laki itu heran dengan perubahan yang Zahra tunjukan. Wanita manis miliknya terlihat berbeda- lebih serampangan padahal dulunya Zahra sangat apik dalam bertingkah laku. Jika dirasa-rasa perubahan tersebut bahkan telah mencapai titik seratus delapan puluh derajat. Senyum Kahfi perlahan terbit. Entah mengapa Zahra yang seperti ini justru menggemaskan untuk Kahfi. Bangkit dari kasur lipat yang dirinya duduki, Kahfi lantas memilih untuk melanjutkan aktivitasnya. Ia sempat memanggil asisten rumah tangga. Meminta pelayan di rumahnya agar membersihkan bekas tidurnya dengan Zahra semalam. Ah.. Mengingat mereka kembali tidur dalam ranjang yang sama membuat senyum dibibir Kahfi terbi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD