Pekikan kaget keluar dari mulut gadis itu ketika aku menjawil kecil hidungnya. “Bunda!” pekik Laquinna sebal karena mendapat jahilan dariku. Mau nggak mau, aku pun terkekeh mendengar nada merajuk yang keluar dari mulutnya. “Ini bukan mandi dan keramas. Ini main sabun namanya, Sayang,” jelasku sambil mengangkat gagang shower dari tatakannya kemudian mengarahkan benda itu untuk membersihkan sabun yang tertempel di seluruh tubuh Laquinna. Hampir dua puluh lima menit aku dan Laquinna berada di dalam kamar mandi dan akhirnya kini aku sudah membawa keluar gadis itu ke dalam gendonganku dengan keadaan handuk yang melilit di tubuh dan rambutnya. Laquinna tampak kedinginan di dalam gendonganku. Terbukti dari gumaman yang berasal dari mulutnya. “Dingin, Bunda,” gerutu Quinn dengan sedikit bergeta