28-29

1086 Words

"Apa yang mau kamu katakan?" tanyaku sambil masuk ke dalam kamar. Ia duduk di ranjang, menatapku ragu-ragu. "Mas ... Aku ...." Aku melepas kemeja sambil menatapnya penuh keheranan. Kenapa ia terlihat ragu? Jangan-jangan, ia mau memohon agar resepsinya dibatalkan. "Katakan saja." "Emmp ... aku ... aku mau minta ja ... jatah," ucapnya tanpa memandangku. Ia terlihat gugup dan tampak malu. Kenapa harus malu? Wajarlah jika seorang istri meminta jatah belanja pada suaminya. Perlahan, aku duduk di sebelahnya, mendongakkan wajahnya, lalu tersenyum kecil. Melihat tingkahnya yang lucu akhirnya aku tertawa geli. "Aku sengaja menunggumu memintanya duluan, Fit. Aku mandi dulu, sudah sangat gerah rasanya." Padahal tinggal mengambilkan dompet di lemari, tapi nanti saja, aku masih ingin menggodanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD