Kelas berakhir, Wili langsung pulang. Sudah tidak ada jadwal ngajar lagi habis ini. Tidak ada pula janji temu bimbingan dengan mahasiswa, kecuali satu; Marlena. Itu pun secara tidak resmi, istilahnya. Bukan bimbingan yang khas mahasiswa dengan dosen, tetapi ini lebih ke seperti ... dosen yang mau membantu kekasihnya? Wili mengulum bibir sepanjang jalan dia menyetir. Tersenyum-senyum sendiri. Perjalanannya ke rumah terasa lebih panjang saat ini. Begitu tiba di rumah, gegas dia kirim pesan kepada Lena bahwa Wili sudah sampai. Namun, tak dapat balasan. Wili kirim saja alamat rumahnya. Ingin dia jemput, tetapi takut ketahuan Genta--barangkali. Wili mau atur strategi dulu, jadi biarkan dia berlagak tak memerjuangkan Lena di mata Genta. Biarkan Genta mengira dirinya sudah mundur malam itu.