[27] Kandang Singa

1520 Words

"Adikmu mau ketemuan sama laki-laki. Bilangnya mau beli nasi goreng ke Gilang, padahal pas saya tanya, Lena bilang mau kencan." Terngiang obrolan semalam, di mana kini Wili sedang menyuap sarapan hasil masak sendiri, di rumahnya ini. Sendirian seperti biasa. "Terus?" "Saya susulin." Wili menelan hasil kunyahan, dengan pikiran napak tilas ke sana kemari. "Tapi kenapa lo susulin?" Wili ingat bagaimana raut penuh tanya yang sarat akan intimidasi di wajah Genta semalam. "Karena Lena adek gue? Atau karena dia mahasiswa bimbingan lo?" Sarkas. Wili melahap suapan kesekian nasi gorengnya. "Karena saya menyukai adikmu." Di luar rumah Genta, malam itu. Bicara berdua selepas makan malam bersama. Dengan pintu rumah ditutup, Genta menginterogasi Wili. Muncullah keheningan memeluk mereka se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD