Suara klakson menjeda perkataan Kenrich. Disusul sebuah teriakan. “Hey! Apa yang kalian lakukan! Ayo cepat masuk! Lanjutkan di dalam!” pekik John dari dalam mobil, membuyarkan semuanya. “Ya. Atau lakukan lebih dari itu saat di rumah!” tambah Katie sambil tertawa. Wahda membuang wajah. Sang suami lalu menggandeng, sedikit menarik agar berjalan karena wanitanya terus berniat melarikan diri. Keduanya menuju mobil yang sudah menunggu, lalu masuk ke kursi tengah. “Sudah siap?” tanya John yang mengemudi. “Ya,” jawab Kenrich. “Wajah Wahda kenapa murung? Apa Ken melakukan kesalahan?” tanya Katie seraya melenggokkan badan ke belakang. Wahda hanya tersenyum, menggeleng. “Tidak. Saya hanya merasa sedikit pusing.” “Kita ke mana ini, Ken? Ke rumah sakit apa rumah?” tanya John. “Rumah saja,