70. Ngaku!

1312 Words

Wahda menyembunyikan rasa terkejut dan kecewanya dengan tertawa. Ia memang penasaran juga marah dengan apa yang dilihatnya di foto tersebut. Kenrich terlihat menatap Tisya. Meskipun tidak ada kontak fisik, tetap saja hatinya membara. Hanya saja ia berusaha biasa saja. Jangan sampai Damar berpikir macam-macam tentang pernikahannya. “Itu mungkin kliennya. Gitu aja kamu udah suudzon. Mau ngadu domba kami? Nggak ngaruh,” ujar Wahda santai. “Tapi kamu lihat sendiri di foto, mereka menuju kamar hotel. Dan kebetulan aku juga menginap di hotel itu.” “Lalu kamu ada bukti kalau mereka beneran check-in?” Damar menggeleng. “Mereka keburu masuk lift dan aku kehilangan jejak.” “Damar, aku lebih percaya sama suamiku. Jadi stop memfitnahnya dengan kabar menjijikkan kayak gini.” “Aku nggak fitnah k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD