71.Mau Pulang

1152 Words

“Wahda! Jaga ucapanmu!” “Kenapa malam membentak? Ketahuan bohong?” Kenrich berdecak. Ia hendak mencekal lengan istrinya, tetapi wanita itu mundur menghindar. “Atau jangan-jangan sebelum kamu mengundangku datang, kamu adu mekanik dulu sama Tisya! Jawab!” Kenrich memijat kening, pusing. Ia ingin marah, tetapi masih berusaha ditahan. “Kamu ini kenapa? Kesurupan? Ngomong tidak jelas!” Pria yang memakai kacamata itu kembali memfokuskan pandang pada layar di pangkuannya. “Mantanmu sudah balik dari luar negeri. Tapi kenapa kamu nggak pernah bilang? Pakai acara ketemuan segala. Wah!” Kenrich mengembuskan napas panjang, menatap istrinya sejenak. “Katakan, siapa yang sudah menghasutmu sampai kamu jadi seperti ini?” “Damar. Dia lihat sendiri kamu sama Tisya di hotel. Masuk lift. Kenapa lagi k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD