119.Dari Mana?

1265 Words

Wahda sedang menata kamar bawah yang akan digunakan untuk tamunya. Namun, mereka memilih tidur di ruangan alih-alih di kamar yang sudah disediakan. Para pria di ruang tamu, sedangkan yang wanita di ruang tengah. Sementara kamar yang sedang ditata untuk salat. Saat itulah, Kumala mendekat. “Nduk, Ibu minta maaf karena mengajak adikmu kemari.” “Iya, nggak apa-apa.” “Awalnya adikmu ndak tahu kami mau pergi ke sini. Tapi ada salah satu tetangga yang memberi tahu. Adikmu lalu memohon agar diperbolehkan ikut. Sudah Ibu peringatkan juga untuk ndak berbuat aneh-aneh kok.” Wahda mengangguk. Sejujurnya ia kecewa, tetapi mau bagaimana lagi? Semua sudah telanjur terjadi. “Ibu harap, kamu bisa berbaikan sama adikmu. Sampai kapan kalian bertengkar?” “Aku mau ke atas dulu ambil sajadah.” Wahda mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD