130.Tambah Istri

1390 Words

Tisya muncul dengan wajah penuh amarah dan kebencian, menyibak para wartawan dan mata kamera di sana. Wahda spontan mencekal lengan suaminya, mencari perlindungan sekaligus meredam rasa takut. “Dia berdua ada main serong di belakang saya! Kenrich dan saya dulu pernah tunangan. Tapi dia meninggalkan saya saat kecelakaan gara-gara wanita ini! Dan sekarang pamer kemesraan? Wah!” pekik Tisya lagi. Mata kamera pun sekarang mengarah padanya. “Kalau kalian masih mengagungkan CEO BV dan membeli barang-barangnya, itu artinya kalian tidak punya simpati! Hati kalian mati karena dua orang ini pengkhianat! Mereka menzalimi saya!” “Ken.” Wahda memanggil lirih. Tangan pria itu mengelus lembut tangan sang istri yang ada di lengannya. Wajah Kenrich tetap tampak tenang. “Dua manusia ini sudah menghan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD