98. Berbisik

1437 Words

“Hey, apa-apaan ini?” “Angkat tangan!” bentak Wahda. “Kamu beneran mau membunvh saya?” “Ya! Sekarang turuti kata-kataku!” “O-oke.” Kenrich mengangkat kedua tangan. “Ini beneran Wahda istri saya bukan? Apa mungkin saya salah orang?” “Kamu memang salah orang. Wahda yang dulu sudah berubah.” Kenrich mulai ngeri-ngeri sedap saat ujung pisau yang berkilau begitu dekat dengan wajahnya. “Jangan main-main, Wahda. Ini tidak lucu.” “Jawab dengan jujur pertanyaanku. Kalo sampai bohong, ujung pisau ini benar-benar akan bekerja.” “Ba-baiklah.” Kenrich mengerjap pasrah. Ia tahu dirinya salah, tetapi tidak menyangka istri manjanya bisa berubah kasar seperti ini. “Beneran kamu pergi untuk khitan? Atau mungkin nikah lagi?” Kenrich mengangguk. “Saya beneran khitan. Bagaimana mungkin nikah dalam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD