24

576 Words

Mas Danu kembali ke rumah menenteng plastik berisi gorengan juga beberapa bungkus makanan. Tika yang tengah merebah di pahaku langsung beranjak duduk saat Mas Danu meletakkan bawaannya di meja, lalu duduk di depan kami, tampak menahan tawa saat bersitatap dengan Tika. Sahabatku ini langsung melotot galak. Menatap Danu dengan tatapan tak senang. "Suamimu benar-benar membuat suasana hatiku tambah jelek, Li!" Tika mencebik. "Lebih baik aku pulang," katanya sambil berdiri. "Tidak dimakan dulu? Ini sudah dibelikan." Tika menatap Mas Danu tak senang, menyentak napas kuat lalu melangkah cepat keluar rumah. Mas Danu menggelengkan kepala, sesaat kemudian tawanya meledak. Aku memelototinya. "Mas Danu kenapa, sih? Kasihan Tika." Mas Danu membekap mulutnya. "Bagaimana aku tak tertawa, Li? Temanmu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD