15

677 Words

Usapan lembut di kepala membuatku perlahan membuka mata. Tanganku terasa hangat dalam genggaman. Aku langsung berpaling saat tatapan beradu dengan mata Mas Danu yang dihiasi penyesalan. "Aku minta maaf, Li." Melihat ibu yang terisak di kursi di sudut ruangan, pikiranku langsung menyimpulkan telah terjadi sesuatu yang buruk. "Aku tidak tau kalau ...." "Kamu nggak salah, Mas. Aku yang salah. Jika aku nggak setuju menikah karena uang, pasti kejadian ini nggak akan terjadi." "Jangan seperti ini, Li. Ini memang salahku. Aku minta maaf." Aku menepis tangan Mas Danu, menelan ludah dengan susah payah. Tenggorokan terasa tercekat dan tahu-tahu air mataku sudah mendarat di pipi. Mas Danu mengusapnya dengan jari telunjuknya. "Tak seharusnya aku terbawa emosi lalu--" "Kamu nggak salah." Aku la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD