Chap 23. Harapan Semu

1130 Words

Jarum jam sudah menunjukkan ke angka sembilan pagi, Satria perlahan membuka matanya dan menatap langit-langit kamar. Kepalanya sedikit pening akibat dia banyak minum tadi malam. Akhirnya dia mencoba membiarkan tubuh dan pikirannya tenang dulu sebelum mulai beraktivitas. Cukup lama dia terdiam dengan pikiran yang berkecamuk. Ya, pikiran tentang Sabrina. Padahal dia sudah menjatuhkan hatinya pada gadis itu, yang nyatanya semua tidak seperti yang dia bayangkan. Dia pikir Sabrina adalah perhentian terakhir dalam perjalanan asmaranya. Kebersamaannya dengan gadis itu yang telah menyakinkan dirinya untuk move on dari Syera dan mau membuka hati lagi. Terlepas dari hubungan mereka yang terlalu intim. Satria memejamkan matanya merasakan aroma parfum gadis itu yang masih tertinggal di ranjangn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD