Chap 36. Barang Bukti

1252 Words

Sabrina berbaring di atas ranjang dengan tatapan yang menerawang jauh, sedangkan Satria duduk di pinggiran ranjang sembari memandangi gadis itu yang masih belum bersuara sejak dirinya tiba di sini. Bahkan, Sabrina menolak kontak mata mereka bertemu. Satria menahan emosi yang bergejolak di dadanya melihat keadaan gadis itu yang sangat mengenaskan. Meskipun Sabrina tidak mengatakan apa pun, dia cukup tahu siapa yang sudah membuat wajah gadis itu menjadi lebam dan membiru. “Boleh aku hubungi ayahmu? Dia sangat mengkhawatirkan keadaan kamu sejak malam lalu,” ucap Satria membuka suara setelah sekian lama mereka terdiam dalam keheningan. “Jangan. Aku gak mau Papa tau," balas gadis itu tanpa menatap pada lawan bicaranya. Suaranya terdengar lirih. Satria membuang napas panjang. Haruskah di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD