Setelah membersihkan diri pagi itu, Sabrina terduduk di atas ranjang dengan perasaan tak menentu. Terpaksa dia bermalam di apartemen Satria akibat kekacauan yang terjadi pada dirinya. Dia yakin pasti ayahnya khawatir padanya karena tidak pulang dan memberi kabar. Membuka ponselnya saja dia tidak berani. Sabrina menunduk memejamkan mata. Bahkan Satria tidak mau bersamanya lagi setelah tadi malam, pria itu pergi entah ke mana, dia juga tidak tahu di mana pria itu tidur. Hingga dia terbangun pagi ini dan tidak menemukan pria itu di mana pun. Sabrina sadar kalau dirinya sudah asing bagi pria itu. Satu tetes air matanya terjatuh ke atas dress-nya. Tangannya refleks menghapus kasar pipinya. Dia tidak akan lemah lagi untuk saat ini. Sabrina berjanji pada dirinya, bahwa dia akan membalas Reva