Saat duduk di meja makan bersama keluarga, Athar tanpa sengaja melihat dagu Zaozah yang tampak kemerahan. Hatinya langsung mencelos. Itu pasti bekas cengkeramannya tadi malam. Zaozah tetap bersikap biasa saja, tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa, bahkan dengan telaten menyendokkan makanan untuk mertuanya. Tapi justru sikapnya itu yang semakin membuat Athar merasa bersalah. Pak Faris dan Bu Rina berbincang hangat, sementara Ardi dan Nayla sibuk dengan makanan mereka. Namun, Athar justru kehilangan selera makan. Pikirannya terus tertuju pada bekas merah di dagu Zaozah. Saat Zaozah hendak menuangkan air putih ke gelasnya, Athar spontan mengambil teko lebih dulu. "Biar aku aja," katanya singkat. Zaozah menatapnya bingung, tapi tetap membiarkan Athar menuangkan air untuknya. Bu Rina te