Pagi itu, udara pegunungan yang sejuk menyambut Fika saat ia duduk di kursi mobil. Leo, dengan senyum yang penuh misteri, mengemudikan mobil menuju puncak gunung. Sepanjang perjalanan, Fika merasakan ketegangan yang tak bisa disembunyikan, namun ia merasa ada sesuatu yang istimewa akan terjadi. Leo terlihat lebih serius dari biasanya, meskipun senyum di wajahnya tak pernah hilang.
"Kamu bener-bener nggak tahu apa yang aku rencanakan, kan?" tanya Leo, sambil tersenyum ke arah Fika.
Fika hanya menggeleng pelan, merasa penasaran. "Aku cuma tahu kamu bawa aku ke sini... dan entah kenapa rasanya... ini beda."
Leo tertawa kecil dan meraih tangan Fika, menggenggamnya dengan lembut.
> "Percaya deh, Fi. Hari ini akan jadi hari yang nggak akan pernah kamu lupakan."
Setelah beberapa jam perja
