Baik, ayo kita bercerai

1721 Words

Saat tiba waktu subuh Zaozah mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih berat, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk dari sela-sela tirai jendela. Dia meraba sisi tempat tidur, memastikan keberadaan Athar, namun ranjang di sebelahnya kosong dan sudah dingin. Dengan sedikit malas, dia bangkit dan melihat sekeliling kamar. Pintu kamar mandi terbuka, tidak ada suara air. Dia melirik ke meja samping ranjang, ponsel Athar juga tidak ada di sana. Perasaan aneh mulai menyelinap di hatinya. "Kemana dia sepagi ini?" gumamnya pelan. Zaozah turun dari tempat tidur, merapatkan selimut ke tubuhnya karena udara pagi yang masih dingin. Dengan langkah pelan, dia keluar dari kamar, matanya menelusuri setiap sudut apartemen. Dan di sana, di ruang tamu, dia melihat sosok suaminya. Athar duduk d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD