Malam semakin larut, udara dingin menusuk hingga ke dalam kamar. Zaozah sudah membungkus dirinya dengan selimut tebal di sofa, mencoba mengabaikan rasa dingin yang merayap. Namun, tiba-tiba suara berat Athar terdengar, memecah keheningan. "Tidur di ranjang." Zaozah terkejut, menatap Athar yang sudah berdiri di samping ranjang dengan tangan terlipat di d**a. Wajahnya tetap datar, tapi nada suaranya terdengar seperti perintah yang tak bisa dibantah. "Aku nyaman di sini, Ka Athar," jawab Zaozah pelan. Athar mendesah, lalu berjalan mendekat. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia menarik selimut dari tubuh Zaozah, membuat gadis itu tersentak. "Jangan membantah. Kau sakit kemarin. Kalau jatuh sakit lagi, aku yang repot," katanya dengan nada dingin, tapi entah kenapa justru terdengar seperti perhat