EL. 98 AMMA AFI

1222 Words

Afi membuka mata, sejenak ia mengingat apa yang terjadi. "Fani!" Afi bangun dari berbaring. "Alhamdulillah kamu sudah sadar." "Fani, Kak Eli!" "Fani sudah melewati masa kritisnya." "Alhamdulillah. Aku takut sekali. Aku ingin melihat dia, apa boleh?" "Iya. Dia memanggil Amma terus." Afi turun dari atas ranjang dibantu oleh Elia. Mereka keluar dari ruang IGD, tempat Afi dirawat saat pingsan. Mereka menuju ruang perawatan Fani. Elia mengetuk pintu. El yang membukakan pintu. "Alhamdulillah Kamu sudah sadar." "Iya, Bang. Boleh aku melihat Afi?" "Masuklah." Afi dan Elia masuk ke dalam. Irfan berdiri dari duduk dari kursi yang berada dekat tempat tidur Fani. Mata Fani terbuka, ia menatap wajah Afi. "Duduklah. Fani menunggu kamu sejak tadi." Afi duduk di kursi bekas Irfan duduk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD