Kepala Irfan menggeleng berulang kali. Tak percaya dengan apa yang dikatakan Ika dan Irwan. Seumur hidupnya, Irfan hanya tahu Irwan ayahnya. "Kamu anak Irsandi, bukan anakku." Kepala Irwan menggeleng. Ucapannya menyakitkan hati Irfan. Meski selama ini Irfan membenci sikap Irwan, tapi pengakuan Irwan sangat mengejutkan Irfan. "Ibu tidak pernah menceritakan hal itu." "Ibumu dan ayahmu berpacaran. Tapi Irsandi penyakitan itu mati, sehingga aku yang dipaksa menikahi pacarnya yang hamil. Aku balas sakit hatiku padanya, dengan menghamili istrimu. Fani anakku, bukan anakmu!" Irwan masih bersikap sombong meski tangannya sudah dibelenggu. "Kami yang berhak atas Fani bukan kamu!" Ika ikut bicara. "Maaf, Pak Polisi. Saya mau bertanya. Ancaman hukuman untuk percobaan pembunuhan berencana berap