Mobil memasuki kawasan pemukiman penduduk, lumayan cukup padat namun penataan lingkungannya cukup baik. Tante Soraya memintaku untuk memarkirkan mobil depan sebuah rumah yang terkesan sangat menonjol di banding rumah sekitarnya. Rumah Bu Itha, mantan ibu tiriku. Seorang wanita dengan dandanan ala kadarnya, daster rumahan yang sepertinya jauh lebih murah dibanding daster yang biasa dipakai Mamaku. Mungkinkah ini Bu Itha atau pembantunya? Tapi dari semringah wajahnya saat melihat Tante Soraya keluar dari mobil, aku yakin jika dia adalah Bu Itha yang pernah jadi istri ayah. Dari jarak beberapa meter aku menyaksikan keakraban dan kedekatan Tante Soraya dengan Bu Itha. Tampaknya mereka sudah lama bersahabat dan sudah lama juga tidak bertemu. Obrolan mereka terdengar sangat rame, namun tidak