111. Pelukan di Kehangatan Senja

1136 Words

Untuk menikah pernikahannya sendiri saja bukan dia yang memutuskan. Harven menunduk sedikit, getir itu yang ia rasa. Ia menikah karena desakan, terikat kontrak, dan pernah meragukan dirinya untuk bisa mencintai. Andai tidak ditarik oleh takdir dan rasa yang tumbuh perlahan, mungkin ia tidak akan pernah percaya bahwa kebahagiaan seperti saat ini bisa menjadi miliknya, bersama Rielle, tanpa kontrak apa pun. “Apapun yang Papi kamu lakukan,” ucap Rielle tiba-tiba, suaranya mantap, mengalir seperti janji yang telah lama ingin ia tegaskan, “tidak ada satu pun yang akan membuatku pergi dari kamu.” Kalimat itu seharusnya membuat hati Harven meleleh dan memang begitu. Namun di antara ketegasan Rielle, ada rasa pedih yang tidak bisa ia sembunyikan sepenuhnya. Rielle bukan marah, ia terluka, tersi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD