112. Malam Yang Membebaskan

1134 Words

Di bawah lindungan langit Uluwatu yang bertabur bintang, mereka kembali ke dalam pelukan vila privat mereka. Rielle melangkah masuk lebih dulu, siluetnya yang ramping menyambut keheningan interior. Sementara itu, Harven menyempurnakan suasana. Ia menyalakan rentetan lilin-lilin aromatik kecil yang ia susun di sepanjang pinggir kolam renang pribadi. Lampu-lampu vila sengaja diredupkan hingga minimal, membiarkan bias jingga dari lilin-lilin itu berkuasa. Cahaya lembutnya memantul indah di permukaan air, menari-nari, menciptakan aura damai yang perlahan-lahan menyelimuti ruangan dengan gelembung romansa yang memabukkan. "Sayang," panggil Harven, suaranya dalam dan mengandung janji. Rielle menoleh, lalu terdiam, terpaku oleh pemandangan di hadapannya. Vila mereka, dengan sentuhan magis Harv

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD