56. Kehangatan Yang Masih Ada

1158 Words

Selesai memakaikan Rielle dan dirinya pakaian, Harven mengangkat tubuh mungil istrinya dalam gendongannya. “Kita tidur di kamarmu,” gumamnya lirih, seakan sebuah janji kecil yang hanya mereka berdua mengerti. Ia tahu, kamar pribadinya masih penuh dengan jejak panas pertemuan mereka beberapa jam lalu, dan ia tidak ingin istrinya tertidur dalam sisa bara itu. “Eum…” sahut Rielle pelan, sembari menenggelamkan wajahnya ke d**a bidang Harven, seolah mencari perlindungan di sana. Sesampainya di kamar Rielle, Harven menidurkannya dengan hati-hati, seakan menangani sesuatu yang rapuh namun tak ternilai. Ia lalu ikut berbaring di sampingnya, tidak melepaskan genggaman tangannya pada Rielle. Malam itu, mereka tertidur bukan hanya sebagai sepasang suami istri, melainkan sebagai dua jiwa yang mulai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD