Squish! Tangannya langsung meremas kedua belah b0k0ng gadis itu dengan brutal. Liora nyaris terlonjak, tangannya mencengkeram lengan Rain. “Ah, Rain!!” desisnya. Kakinya refleks mau mengejang, tapi cowok itu sudah menahan pahanya agar tetap terbuka. Rain mendekatkan wajahnya, bibirnya menelusuri panas di leher jenjang Liora. “By the way … kamu udah sembuh?” gumamnya serak, tapi nadanya menggoda. Liora bingung. “Se-sembuh apa?” Rain smirk nakal. Tangannya tetap mencengkeram paha Liora yang terbuka, jempolnya mengelus naik ke arah tengah. “Waktu itu … yang kamu keluhin waktu check up sama dr. Gabriel.” Liora langsung tersedak udara. “RAIINN!! Jangan ungkit itu!” Cowok itu malah ketawa pelan, nadanya penuh dosa. “Aku inget banget detail rekam medis kamu. Tapi tenang …” Rain perlahan

