21 | Beban

2152 Words

Aku nggak tahu seberat apa jadi kamu, tetapi kamu jangan khawatir walau aku juga calon beban di hidup kamu, aku pastikan padakulah kamu bersandar. . . "Eh, Aa? Masuk, A!" Hari itu rumah Afni kedatangan tamu. Rumah yang dulunya masih batu bata, kini sudah bagus bercat abu dan putih. Hasil uang kiriman tiap bulan dari Sakti semenjak dia berjaya. "Bapak sama ibu ada, Ni?" Sakti duduk. Afni gegas menyuguhkan teh manis untuk pria kecintaan. Benaknya bertanya-tanya, kiranya ada apa gerangan datang? Hingga timbul secuil harapan bila hubungan yang sudah kandas itu bisa kembali dirajut. Bisa saja, kan? Tempo lalu A Sakti ke rumah ibu bersama Cely. Tampaknya hubungan di antara Afni dan A Sakti sudah tersampaikan kepada gadis itu. Oh, mungkin hasil akhirnya sesuai harapan Afni? Cely mundur,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD