22 | Kangen

1334 Words

Bahaya! Kamu mulai pandai bertutur manis, itu memperpendek kesabaranku dalam menanti hari di mana kita akhirnya telah menghalalkan yang haram. . . Sudah Sakti duga, hubungan yang semula hangat kini menjadi dingin. Eh, atau malah panas, ya? Yang pasti, Sakti melarang ibu, bapak, bahkan Mbak Bia atas ide mereka yang katanya ingin melabrak. "Untung kamu nggak jadi sama Afni, Sa. Ya Allah ... kebayang kalau sampai jadi." Ibu menangis kemarin, lalu mengadu kepada bapak, sekarang emosi beliau sudah lebih terkendali. Sakti tersenyum. "Memang Tuhan paling tahu mana yang terbaik untuk kita, makanya itu Sakti sama Afni nggak jodoh. Berkat doa Ibu juga yang selalu minta supaya jodoh Sakti sekeluarga-keluarganya juga baik." Sakti tahu isi doa ibu karena beliau kalau berdoa suka diucap di depan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD