S2-42 Deep Talk

1136 Words

Udara di kamar suite hotel itu masih hangat oleh aroma lilin vanilla yang menyala di meja sudut. Tirai dibiarkan setengah tertutup, membuat cahaya lampu kota menyusup dan menari di atas seprai putih yang kusut. Di tengahnya, Ezra dan Cantika berbaring miring dengan d**a bidang yang menempel punggung polos yang masih lembab karena keringat. Sedangkan jemari Ezra masih terkunci di pinggang istrinya, seperti enggan melepas meski hanya untuk mengatur posisi. Perlahan, Ezra mengeratkan pelukan dan d**a bidangnya semakin mendesak punggung Cantika. Dagunya bertumpu di bahu istrinya, napasnya jatuh pelan di kulitnya. “Kamu nyaman?” suaranya berat, agak serak dengan keintiman yang hanya keluar ketika mereka berdua saja. Cantika mengangguk pelan tanpa menoleh. “Nyaman. Capek … tapi nyaman.” Ada s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD