Tidak Baik-Baik Saja

683 Words
Mendadak mood Ayara berubah buruk, setengah mati ia menutupinya. Bisa-bisanya Abinawa terlihat santai bahkan menegur dan bertanya apa kabar padanya ketika tadi mereka berjalan beriringan menyusuri garbarata menuju pintu pesawat. Ayara sempat menjawab jika keadaan dirinya tidak pernah seburuk ini karena bertemu kembali dengan pria itu. Setelah menjawab ketus, Ayara menambah kecepatan langkah menyusul Ferdi yang sudah berjalan di depan. Semua sudah pada posisi, kali ini Elza-Pramugari senior meminta Ayara menyambut tuan mereka di depan pintu. Dari jauh, Ayara bisa melihat tiga pria tampan dan seorang wanita berpakaian rapih lengkap dengan jas dan dasi untuk pria dan blazer bagi wanita—menderapkan langkah menuju ke arahnya. Ayara mengembangkan senyum terbaik, beruntung ia dianugrahi senyum yang manis sehingga mampu membuat siapa saja memaku tatap kepadanya termasuk ketiga pria yang saat ini hendak memasuki pesawat. Hanya satu pria yang menunjukan tampang tanpa ekspresi, yang lainnya membalas senyum Ayara termasuk wanita yang Ayara duga adalah seorang sekertaris. Salah satu pria langsung menuju kokpit, entah apa yang ia bicarakan sampai Abinawa, Yogi dan Ferdi keluar dari sana. “Sebelum take off, akan saya perkenalkan tim ini kepada owner.” Pria itu menjawab pertanyaan yang belum sempat Ayara lontarkan. “Selamat siang semua, perkenalkan saya Revan ... saya adalah sekertaris pak Niko ... kalian tentu sudah mengetahui siapa pak Niko, bukan?” Revan-pria yang tadi meminta Abinawa dan dua rekannya keluar dari kokpit—menjeda sebentar kalimatnya untuk melihat reaksi para air crew. “Pak Niko adalah pimpinan tertinggi perusahaan penerbangan ini, beliau juga merupakan CEO beberapa perusahaan Lazuardy di Indonesia ...,” sambung Revan menjelaskan lebih detail. Mungkin hanya Ayara yang tercenung dengan tampang melongo karena yang lain tampak sudah familiar dengan pria bernama lengkap Nicholas Aldrich Lazuardy. “Dan ini Pak Malvino ... beliau adalah kakak dari Pak Niko yang sedang berkunjung ke Indonesia ... beliau memegang perusahaan Lazuardy di Taiwan ... lalu ini Sera, sekertarisnya.” Pewaris dari pemilik kerajaan bisnis di Asia Tenggara yang baru saja di perkenalkan oleh Revan mendapatkan senyum dan anggukan dari para air crew. “Sekarang ... silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing,” titah Revan memberi instruksi. “Saya Captain Abinawa, dan ini Ferdi yang bertugas sebagai First Officer dan Yogi sebagai Flight Enginer ... kebetulan sekarang saya menggantikan Capt. Daniel yang seharusnya menjadi leader dalam tim ini.” “Tidak masalah Capt, saya sendiri yang memilih anda untuk menggantikan Capt. Daniel jadi saya sudah mengetahui kemampuan dan jam terbang anda,” ujar Revan mengomentari. “Saya Elza ... Flight Manager Service, ini Anya dan Ayara ... mereka flight attendant di bawah saya.” Gantian Elza sebagai Pusher memperkenalkan diri sekaligus timnya. “Baiklah ... kita sudah saling mengenal, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik ... oke, kalian sudah bisa kembali ke posisi masing-masing.” Revan menutup acara perkenalan tersebut. Seluruh kru pesawat langsung bubar untuk melakukan tugas mereka. Tanpa sengaja, Ayara yang hendak menuju kabin belakang tersandung kaki Malvino yang terjulur panjang menghalangi setengah bagian jalan di lorong. Ayara limbung ke belakang dan berakhir jatuh ke atas pangkuan Nicholas dengan posisi duduk menyamping. Kedua tangannya refleks melingkar di leher Nicholas, gadis itu juga membulatkan mata sedangkan sang tuan menunjukan tampang dingin dengan sorot matanya yang tajam. “Ah, maaf Pak ... maaf saya enggak sengaja,” sesal Ayara yang ditunjukan oleh ekspresi di wajah cantiknya. “Mau sampai kapan kamu duduk di atas pangkuan saya?” tanya pria itu ketus. Ayara refleks berdiri, ia menunduk menyembunyikan rona merah di wajah. “Maaf Pak ... sekali lagi saya minta maaf.” Ayara mundur teratur kemudian pergi setelah berkata demikian. Kejadian tidak sengaja itu diketahui oleh air crew beserta seluruh passanger hingga membuat Malvino tergelak sambil bertepuk tangan. Adik kandungnya itu memang terkenal dingin terhadap para gadis kecuali gadis bernama Vania, mantan tunangannya. Saat ini Vania sedang merintis karir sebagai seorang aktris di Hollywood. Seluruh keluarga telah mengetahui dan menghargai putusnya pertunangan antara Nicholas dan Vania. Nicholas terlihat tegar dan mengatakan jika ia merelakan Vania berkarir di Hollywood. Tapi pihak keluarga tau jika Nicholas tidak baik-baik saja karena dua tahun telah berlalu dan Nicholas belum juga mendapat pengganti Vania.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD