S2-58 Kehabisan Cara

1082 Words

Jam dinding menunjukkan pukul 23.47. Lampu kamar hanya menyisakan cahaya kuning lembut dari nakas, namun cukup terang untuk memperlihatkan siluet Cantika yang masih menatap layar MacBook. Kacamata tipis bertengger di batang hidungnya, jari-jari terus menekan keyboard dengan ritme yang cepat—seakan waktu bisa dilawan dengan setiap ketukan. Di atas meja kecil, semangkuk buah segar—apel, anggur, dan pir—masih utuh. Ezra yang meminta bu Ratri agar menyediakannya untuk Cantika ketika dia masih tertahan meeting di kantor tadi, berharap Cantika memakannya sebagai camilan sehat sebelum tidur. Tapi sejak ia masuk kamar, buah itu tak tersentuh, hanya menjadi pajangan bisu yang semakin menambah getir di d**a. Ezra duduk di sisi ranjang, melepas jas dan meletakkan dasinya di kursi. Matanya tak lepas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD