Kursi-kursi berderit pelan saat tim HorizonOne berdiri hampir bersamaan. Pak Leonard Hartanto merapikan map di tangannya lalu menyalami Ezra dan Cantika secara bergantian, sebelum melangkah keluar lebih dulu. “Good job, kalian berdua. Pertahankan momentum ini,” ucapnya singkat namun penuh makna. Begitu pintu ruang rapat menutup, suasana serius langsung mencair. Trina mencondongkan tubuhnya ke arah Cantika, berbisik tapi cukup keras hingga Andi juga mendengar. “Bu VP yang satu ini bisa tegas banget di rapat, padahal tadi pagi baru disiram bunga mawar di lobi kantor,” selorohnya sambil menyenggol lengan Cantika. Cantika hanya menghela napas sambil menahan senyum, tapi pipinya sedikit bersemu. Ezra yang berdiri di sampingnya langsung mengangkat alis ke arah Trina. “Trina, kamu enggak taku

