S2-66 Janji dan Proyek Hampir Selesai

1006 Words

Pagi itu, rumah mereka terasa seperti panggung yang lampunya belum dinyalakan. Sunyi. Hanya suara dentingan sendok beradu pelan dengan piring porselen dan bisikan air dari dispenser yang sesekali menyala. Tidak ada obrolan, tidak ada senyum, bahkan pandangan pun hanya sesekali saling singgah—seperti dua aktor yang kehabisan naskah. Ezra dan Cantika duduk berhadapan. Ezra sudah rapih dengan stelan kerjanya dan rambut yang ditata yang membuat pria itu tampak segar dan tampan. Sedangkan Cantika belum mandi, masih mengenakan daster ibu menyusui meski kenyataannya Cantika lebih sering memompa ASI dibanding menyusui langsung. Bu Ratri, Maya dan Shinta bolak-balik menyajikan sarapan pagi. Mereka sudah begini selama dua belas menit. Dan dalam keheningan yang panjang itu, Ezra sesekali mel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD