“Congrats, Van ... Elza.” Kata selamat itu akhirnya terucap dari mulut Nicholas ketika Revan dan Elza menghampiri mejanya. “Terimakasih Pak Niko,” balas Revan dan Elza bersamaan. Ayara meminta sebuah pelukan dengan mengulurkan kedua tangan sehingga Elza harus membungkuk untuk dapat memeluk sahabatnya karena Ayara kesulitan berdiri dengan perut yang besar. “Selamat ya Mbak Elza, beruntung banget sih ... pak Revan ganteng, gajinya gede loh, trus cinta kalian asli ... enggak kaya aku.” Ayara berbisik dengan suara parau menahan tangis. Hormon ibu hamilnya sedang bekerja, tiba-tiba mengharu biru berada di tengah-tengah pesta pernikahan Elza. Mungkin dikarenakan mengingat pesta pernikahannya sendiri saat itu dengan Nicholas bukan berdasarkan cinta melainkan materi. Elza menegakan tubuhnya,

