Revan menatap Elza dengan raut wajah penuh penyesalan. Keduanya berpapasan di jalan setapak yang berada di taman setelah sarapan pagi ini. Tidak ada yang bisa Revan jelaskan karena yakin Elza sudah mendengar perdebatan antara Vania, Nicholas dan Ayara tadi malam. Revan hanya perlu meminta maaf dan semoga Elza bisa dengan mudah memaafkannya mengingat selama ini ia telah menyembunyikan kebohongan terbesar dari Elza. “Elza,” panggil Revan. Pria itu maju selangkah tapi Elza malah mundur dua langkah. “Aku minta maaf.” Revan berujar sebelum Elza kabur darinya. “Dimaafkan,” kata Elza kemudian membalikan badannya hendak pergi. “Elza!” seru Revan memanggil membuat langkah kaki Elza terhenti. Terdengar langkah kaki Revan dengan cepat mendekat. “Elzaaaa ... maafkan aku, please.” Revan meling

