“KAISYA ELFIRA SUDAH DITUNGGU PAK DADANG DI DEPAN, KAMU KE MANA SIH? SUDAH MAU TELAT TUH!” teriak Rafa dari ujung tangga bawah, pagi ini ia diminta oleh Nyai Fatma untuk membangunkan Kai, sebab sejak pagi buta Nyai dan Kyai harus pergi ke ruang kota untuk menghadiri sebuah undangan.
Sebenarnya Rafa sudah lupa dengan pesan dari orangtuanya, ia baru ingat saat santriwati yang menjadi khaddam di sana menanyakan keberadaan Kai.
“Maaf Gus, mau tanya, Ning Kai ada di mana?” tanya seorang santriwati.
“Emang ada apa?” tanya Rafa tanpa melihat santriwati itu dan masih fokus ke buku yang ia pegang.
“Sarapannya sudah siap,” jawab santriwati itu.
Mendengar jawaban santriwati, Rafa baru mengingat pesan dari umi-nya untuk membangunkan si bungsu.
“Baiklah, terima kasih, kamu boleh pergi, saya akan
