BAB 1
Seorang gadis melangkahkan kakinya ke sebuah mobil yang terparkir di halaman depan rumahnya. Bukan hanya langkahnya saja yag tak bersemangat, tatapan matanya pun masih sayu. Ia masih ingin bersembunyi di bawah selimut yang hangat sambil memeluk guling kesayangan. Apalagi cuaca saat ini sangat mendukung khayalannya itu, sehingga tidak heran jika sang gadis ingin kembali lagi ke bawah selimutnya.
“Kai ... jalannya yang cepet atuh Nak, ini sudah pukul setengah tujuh, kalau kamu terlambat ke sekolah gimana? Kamu gak boleh nyalain sopir loh, makanya kalau sudah salat Shubuh tuh jangan kembali ke bawah selimut, jadi telat ‘kan?!” ucap seorang wanita paruh baya yang berdiri di teras rumah sambil melihat anak bungsunya berjalan dengan malas.
“Iya, Umi, ini Kai sudah mau masuk mobil kok,”
