Suara bel pertanda jam istirahat berakhir membuatku berlari ke arah kelas dengan terburu-buru karena takut telat masuk dan dimarahi guru. Aku merutuk dalam hati karena tadi sempat menangis sehingga lama masuk kelas. Namun langkahku perlahan melambat saat melihat ada Leo dan teman-temannya sedang berdiri di depan pintu kelas sambil bercanda dan tertawa. Aku jadi ragu untuk masuk ke dalam kelas. Namun saat melihat bu Salma ada di ujung lorong dan berjalan menuju kelas membuatku memberanikan diri untuk melangkah maju karena takut diberi hukuman oleh guru matematika tersebut. "Permisi." "Oh, iya. Silahkan." Hampir tiga tahun aku mengaguminya, baru kali ini kami terlibat percakapan, walaupun singkat dan mungkin hanya basa-basi baginya. Dia menjauh dari pintu dan memberiku jalan untuk masuk.