“Sahra,” panggilnya, Sahra keluar dari dalam kamar mandi. Ia terkejut saat melihat Fathur berbicara serta memanggil dirinya dalam keadaan mabuk, Sahra pun mencoba memeluknya dan mencoba membuatnya duduk di atas rangjang. “Buka,” titah Fathur dengan kasar, ia menarik pakaian yang Sahra pakai dan meminta nya untuk segera membuka. “Mas, kenapa dengan mu?” “Kau harus memuaskan ku Sahda,” Sahra terdiam saat Fathur memanggil nama Sahda, bukan nama dirinya. Sahra menatap pilu wajah lelaki yang selalu ia kagumi itu, “Mas, Aku Sahra.” “Aku tidak peduli. Aku mau tubuh mu, puaskan aku.” ujar nya kembali. Sahra pun segera membuka resleting piyama yang di pakai olehnya, lalu Fathur dengan sengaja meremas bagian d**a Sahra dengan kasar. “Aaaw sakit Mas,” “Sakit? Sakit mana dengan Sahda yang kau

