Suara Sumbang.

1125 Words

Di lantai dansa, Lily merasa tubuhnya kaku. “Aku … aku tidak bisa dansa ballroom,” bisiknya panik. Ethan menatapnya, senyum samar muncul. “Ikuti saja langkahku. Percayalah.” Dan benar saja. Dengan gerakan tegas tapi mengalir, Ethan memimpin. Lily pelan-pelan menemukan ritmenya. Di bawah lampu kristal, dengan tatapan Ethan yang menusuk dalam, dunia seolah menyusut hanya untuk mereka berdua. Sekeliling mereka—bisik-bisik makin ramai. “Itu bukan Victoria .…” “Kenapa CEO membawa sekretarisnya?” “Mereka terlihat … terlalu serasi.” Lily merasa wajahnya panas, tapi tatapan Ethan tetap fokus padanya. Sesaat, seolah gosip dan sorotan tak berarti. Ketika lagu berakhir, tepuk tangan terdengar. Ethan melepaskan Lily perlahan, tapi sebelum beranjak, ia berbisik di dekat telinganya—suara rendah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD