Meylin pun segera menatap ke arah Arrion, ketika adiknya itu memanggil namanya. Arrion pun langsung memeluk kakak tertuanya. Karena ia sangat menghormati wanita itu. Wanita yang begitu dewasa dalam menyikapi semua masalah kehidupan. "Ya sudah, kalau begitu kalian silakan berbincang-bincang dulu. Mami mau menyiapkan makan siang untuk kita." Liana pun berniat ingin memasak makanan kesukaan anak-anaknya. Karena saat ini adalah sebuah kejadian langka, ia bisa makan siang bersama mereka. Sementara Meylin, tanpa wanita itu sadari air mata pun jatuh di pelupuk mata. Melihat hal itu, Arrion langsung menghapus air mata kakaknya tersebut. "Rion harap, ini adalah air mata kebahagiaan Cici, untuk Rion. Bukan air mata kesedihan," ucap pria itu dengan perlahan-lahan menghapus air mata wanita, yang b