Sore yang sejuk, Sakti sedang duduk santai saat seseorang juga ikut duduk di sampingnya. "Papa," sapa Sakti melihat siapa yang saat ini ikut duduk di sampingnya. Banyu tersenyum manis pada putranya tersebut. Putra dari wanita yang sangat dicintainya. "Papa ingin kamu bertunangan dengan Tiara. Saat ini perusahaan mereka bekerjasama dengan perusahaan kita. Dan Papa perhatikan, dia gadis yang baik." Ucapan Banyu to the point bak petir yang menggelegar. "Kenapa mendadak ?" tanya Sakti pada Papanya. "Kalau kamu keberatan, Papa tidak akan memaksa," jawab Banyu yang tahu bagaimana rasanya dijodohkan. "Untuk saat ini, aku belum berpikir sampai disitu," jawab Sakti yang dapat melihat raut kecewa di wajah Papanya. "Baiklah, jika sudah ada wanita yang kau cintai, beritahu Papa." Banyu seger