Baru saja Fio selesai senam Zumba seperti kegiatan rutin yang biasa dia lakukan, memilih keluar dari ruang senam itu menuju bagian teras di lantai tersebut, menyeka keringat sambil duduk memandang bulan yang masih tampak penuh meski tak sebesar kemarin. Hari ini Wulan tak ikut senam Zumba sehingga rasanya sedikit sepi meskipun instruktur meminta dia maju ke depan menemaninya. Fio mengambil botol air mineral dan menenggaknya. Keringat masih tampak membanjiri leher dan perutnya, dia belum bisa mandi sebelum mengeringkan keringat itu terlebih dahulu. “Hai,” sapa Pasha, Fio mendongak ke arah pria yang menjulurkan kepalanya melalui pintu kaca dan tersenyum lebar. “Boleh ikut istirahat di sini?” tanya Pasha dengan tak beranjak. Fio menggeser duduknya dan menepuk kursi panjang di sampingnya.