Lana menarik napas panjang setelah keluar dari mobil yang dikendarai sang kakak. Fio mengambil tas tangannya dan mengulurkan tangan mengamit lengan Lana yang masih tampak takut. “Jangan takut nanti tensi darahnya tinggi lho, mau disuntik penurun tensi darah?” ancam Fio membuat Lana bergidik, dia pernah melihat pasien di sebelah ruangan ayahnya yang terpaksa disuntik untuk menurunkan tensi darah sebelum proses melahirkan. Mendengar teriakannya membuat Lana didera ketakutan yang sangat dahsyat. “Kak, bisa nggak sih nggak usah nakut-nakutin kayak itu,” cebik Lana sambil meringis sebal sementara Fio hanya tertawa. Sangat mengerti adiknya yang bungsu yang kadang terlewat manja. Fio tampak mengirim pesan kepada seseorang dan teleponnya berdering tak lama kemudian, Fio segera menerima pangg