Sisa perjalanan itu di akhiri dengan dengan senyum bahagia oleh Adel. Menatap tangan mereka yang sedang bertautan sembari menelurusi pantai di bawah rembulan. Al memberikan banyak pelajaran padanya. Menjelaskan tiap-tiap tempat yang mereka kunjungi. Lelaki itu masih dan akan selalu cerdas bagi gadis tersebut.
Memiliki pola pikir luas, senyum indah tertengger di wajah, dan ditambah dengan wajahnya yang tampan. Bagi Adel dia sempurna. Tidak salah melabuhkan hatinya pada lelaki bertubuh proporsional yang saat ini berada di sampingnya.
Al melihat kilatan kelelahan di mata Adel. Dia tersenyum, gadis nakal yang tidak akan mengeluh jika senang dengan apa yang sedang dilakukannya. “Kamu capek banget ya?” Tanya Al mengernyit.
Adel menggeleng pasti. “Nggak kok, kak.”
Al kembali tersenyum, meras
