10. Patah Kulangkahkan kaki menuju halaman rumah. Suasana lengang. Ayah dan bunda pasti tengah nenyiapkan dagangan untuk nanti sore. Adika sepertinya belum pulang dari sekolah. “Assalamu'alaikum.” “Wa'alaikumussalam.” Kudengar suara Ayah dan Bunda kompak menjawab salamku. Kubuka sepatuku, lalu aku letakkan di rak. Aku menuju dapur. Ayah dan Bunda tengah menyiapkan pesanan catering. Kucuci tanganku di wastafel. Aliran air kran terasa begitu menyejukkan. “Sudah pulang, Dir?” Bunda tersenyum padaku. “Iya, Bun. Dira nggak ada kuliah siang.” “Makan dulu, ya,” ujar Bunda lagi. Aku mengangguk. Setelah berganti baju, sholat Dhuhur, dan makan siang, aku membantu Bunda menyiapkan barang dagangan. Ayah mengantar pesanan catering. Ada kotak yang diletakkan di jok motor bagian belakang unt

