Pagi menjelang siang telah tiba, tubuhku remuk semua karena Frans tidak memberiku waktu buat beristirahat, hanya saat akan pagi saja aku baru bisa tidur dengan tenang.
"Frans ... menyingkirlah! Ini sudah siang," bisikku berusaha menyingkirkan tubuhnya.
"Kenapa buru-buru, Vasya? Tidurlah! Tidak ada yang akan mengusikmu, Sayang," ucap Frans, malah semakin erat memeluk tubuhku.
"Hei, ada mama mertuaku, Aku harus rajin, tahu?! Bagaimana kalau dia menikahkanmu dengan gadis lain?" ucapku geli dengan mulut Frans yang lagi-lagi membuatku mendesah. "Ah ...."
"Sampai mati-pun aku hanya mau denganmu, Vasya. Apa kau tahu?! Saat di desa beberapa hari yang lalu?! Saat itu aku benar-benar niat bekerja dan ingin menghabiskan waktu dengan melukis, tapi gadis-gadis di desa itu menggodaku, Aku sangat ter
