Indra Sjafri Anugrah

1086 Words
Dua orang lelaki yang sedang menikmati kopi di warung langganannya dengan cuaca yang begitu panas. "Brow......'' Panas banget cuaca hari ini.'' tanya Eman. "Yoi......! Matahari sedang mengeluarkan kekuatan nya.'' Balas lawan bicara nya cuek. "Wah.....! loe Ada ada saja." Sahut Eman seraya tangan mengusap keringat di lehernya. "Hehehe....! aku hanya tersenyum mata menatap kearah sahabatku. "Dret.....'' Dret....'' Ponsel cowok yang sedang nongkrong di warung kopi Bu Archi bergetar. "Lalu dia membuka pesan Wasttap nya dan membaca nya dengan Xfresi dahi berkerut. Cewek : Assalamualaikum. Cowok : WaallAikum Salam. Sama siapa Cewek : Aa. Saya yang tadi minta nomor Wasttap. Cowok : Oh..... Iya. Ada perlu apa ?" Cewek : Perkenalkan nama aku Desi. Aku Janda anak dua lagi nyari calon suami dan aku punya perusahaan di bidang konveksi. "Cowok : Iya. Terus maksudnya. Bagaimana.?" Cewek : Aku jujur aja aa bukan cari pacar Tapi cari suami. Udah ga ada waktu main main kasian anak. Jadi kalau ada yg serius ya hayu gitu. Cowok : He-he-he. Cewek : Kok ketawa. Cowok : Yaa. Aku terharu. Cewek : Makasih. Cowok : Sama - Sama. "Saling kirim dan balas pun menyudahi pesan singkat di antara mereka pengguna wasttap. "Brow.....'' Loe serius amat dari tadi buka Wasttap.'' Ujar Eman. "Teman.'' Balas singkat Indra. "Indra Sjafri Anugrah...! Pria berusia 29 tahun dan mempunyai satu anak yang masih kecil. "Gue balik ya.....! Eman menatap sekilas sahabat nya. ''Ia mengangguk.....! "Brow.....! Loe jangan terlalu lama nongkrong nya. Ingat Anak loe nungguin di rumah.'' Pesan sahabat nya seraya berjalan meninggalkan sahabatnya sendiri di warung kopi biasa dia nongkrong. Indra. lahir dan besar di kampung pinggir kota Bandung barat.! Dia sekarang tinggal bersama satu anak nya dan Kakek.... serta Nenek dari anak nya Indra. "Sehari hari nya Indra Sjafri Anugrah di habiskan dengan nongkrong di warung kopi langganan bersama satu sahabatnya Eman Sulaeman. Sahabat nya Indra berusia 28 tahun terpaut satu tahun dan mempunyai dua orang putra dalam kurun waktu 8 tahun pernikahan nya bersama Indriani gadis di kampung sebelah nya. "Eman Sulaeman sahabat dari kecil yang lama terpisah dan baru bertemu lagi ketika Indra kembali ke kampung halaman dengan membawa anak kecil tanpa seorang ibu. atau pun seorang Istri. "Setelah pergi di tinggal oleh sahabat. Indra pun asyik bersama orang yang baru dia kenal beberapa hari di alun alun kota Bandung dan dengan berani dia meminta nomor wasttap. "Waktu pun terus bergulir tak terasa sudah tiga jam berlalu pemuda itu pun beranjak untuk pulang menuju rumah yang baru enam bulan Ia tempati bersama kedua pasangan paruh baya yaitu kedua orang tua mantan Istri nya. "Indra pun beranjak dan menghampiri pemilik warung kopi itu untuk membayar kopi dan rokok nya. "Bu Archi berapa semua nya. Sama kopi yang di minum Eman.'' Tanya Pemuda yang baru di kampung nya. "Semua nya jadi empat puluh ribu A. Indra" Ujar Bu Archi pemilik warung kopi itu. "Indra pun memberikan uang satu lembar dengan jumlah 50 ribu. Tak lama kemudian Bu Archi menerima lalu memberikan pengembalian nya 10 rebu....! "Makasih......! Bu....! Kata Indra. "Sama sama.! A Indra. balas Bu Archi. "Pemuda bergelar duda anak satu itu pun beranjak pergi meninggalkan warung kopi milik Bu Archi. "Langit tak sepenuh nya senja. pemuda bernama Indra pun kini telah sampai di halaman rumah yang begitu asri nan indah dengan halaman rumah yang ditanami bunga bunga bermekaran. "Ayah.......! Teriak anak kecil Berusia 7 tahun memanggil manggil seraya berlarian dari pintu masuk dengan rambut masih basah. "Indra pun tersenyum lalu menyambut nya dan menggendong nya. seraya membawa masuk ke dalam rumah karna senja yang sebentar lagi akan datang. "Indra....! habis' dari mana .?" Tanya wanita paruh baya setelah melihat lelaki masuk menggendong anaknya. "Nongkrong di warung kopi.'' Balas singkat lalu menurunkan anaknya. "Yaa....! Sudah kamu mandi dulu..! Biar langit sama Ibu.! Suruh wanita tua bernama Nengsih. "Ia. Hanya mengangguk. Dan pergi ke kamar mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi. "Malam pun Tiba, Suara suara binatang yang hidup di malam hari terdengar di kampung yang jauh hiruk pikuk kota. Sunyi hening sejuk begitu lah yang mereka hidup di kampung tersebut. "Ayah......! Langit ingin ngaji di rumah Pak ustadz.! Celetuk anaknya yang membuyarkan lamunan lelaki yang di sebut ayah oleh anak kecil berusia 7 tahun. "Yaa.....! Sudah besok ayah ngomong ke Pak ustadz.'' Jawab Indra seraya masih pokus mata nya kearah ponsel nya. "Asyik......! Langit besok ngaji....! Senang Anak nya. sambil melompat lompat. "Kakek. Nenek, Langit besok mau ngaji di Pak ustadz..! Kata Anak kecil yang begitu senang mendengar jawaban dari ayahnya dan langsung menghampiri pasangan paruh baya itu yang berada di ruangan televisi. "Kedua pasangan Paruh baya itu tersenyum lalu memeluk cucu nya dan berkata. "Emang siapa yang daptarin langit ngaji di Pak ustadz.'' Tanya Nenek nya. "Ayah tadi bilang besok mau ngomong sama Pak ustadz.'' Mata nya menatap kearah televisi yang ada di ruangan tengah. "Yaa....! Sudah tapi Langit harus serius ngaji nya jangan malas malasan.'' Kata Nenek nya. "Iya.....'' Nenek.....! "Malam pun semakin larut mereka pun tidur begitu juga dengan Indra yang sehari hari nya dia habiskan hanya bermain ponsel dan nongkrong di warung kopi. "Hari kedua. Cewek : Assalamualaikum Aa. Cowok : WaallAikum Salam. Cewek : Aa lagi apa? Cowok : Lagi nongkrong di warung kopi. Cewek : Oh....! Aa aku lagi bingung boleh Nelepon. Cowok : Boleh. "Lalu dia menelepon. "Kriiiiing......! "Kriiiiing......! "Kriiiiing......! Cowok mengangkat telepon masuk. "Assalamualaikum'' Aa lagi apa?'' Tanya Satu suara dalam sambungan telepon. "WaallAikum Salam'' Kan tadi udah di bilang lagi nongkrong di warung kopi. "Hehehehe. Cewek tertawa. "Mereka berdua mengobrol cukup lama di iringi dengan canda tawa. Cewek meminta ijin kepada cowok yang di telepon nya. "Aa. Desi mau curhat mungkin ada solusi dan masukan dari aa.'' Kata Desi cewek yang menelpon itu. "Mau. Curhat apa?" Tanya cowok. "Begini Aa aku tuh dapat orderan dari langganan aku dan sudah biasa dia memberikan DP 20 % untuk pembikinan kaos. Sedangkan kan aku uang nya lagi tidak ada. Seandainya aa punya uang simpanan dan jaminannya kaos yang masih ada di gudang. Aku jual dengan per kodi 500 ribu dan aa bisa bayar setengah nya dulu.'' Keluh. Desi menjelaskan panjang lebar. Boleh juga tuh. Emang aa lagi cari usaha sampingan.'' Ujar cowok. Antusias yang. Ia pikirkan selama ini untuk berjualan kaos terbuka dengan jalan nya. "Kebetulan Aa di gudang ada stok 7 kodi dan 2 kodi switer.'' Kata Cewek yang memperkenalkan dirinya bernama Desi. "Boleh....! Minat coba kamu Poto kaos dan switer dan kirim lewat WA ." Pinta cowok itu. "Baik....! Aa. Aku tutup telepon dan langsung aku kirim lewat Wasttap. Ok...." Balas Cowok seraya menutup ponselnya. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD